rasanya seperti membaca buku yang dituliskan Tuhan
mengamati dirimu hidup dalam fiksi
membaca bagaimana kehidupan membawamu dari satu episode ke episode lainnya
melewati maju mundurnya alur
sesaat di masa depan lalu kembali terseret ke masa lalu
sedetik tertawa tuk kemudian merasakan duka
menahan air mata tuk selanjutnya menapaki bahagia
kau hanyalah aktor atau aktrisnya
hanya perlu menjalankan peran tanpa bisa memilih
eits..bukan berarti kau tak punya pilihan
jangan lupa, aktor atau aktris juga bisa improvisasi
Tahu megapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari…”(Pram, Bumi Manusia, 1980)
Selasa, 14 Oktober 2014
sisa rindu, iya cuma sisanya saja yang aku tahu
rindu kita satu, beradu diantara serpihan cerita yang tlah lalu
rindu kita satu, terbelenggu dalam masa yang sudah berlalu
rindu kita satu, terpadu dalam syahdu bahagia yang kian semu
rindu kita satu, dalam hitungan waktu yang tak pernah kita tahu
rindu kita satu, satu-satunya yang tak pernah termakan waktu,
tak peduli aku dan kamu sudah tak lagi satu
rindu kita satu, terbelenggu dalam masa yang sudah berlalu
rindu kita satu, terpadu dalam syahdu bahagia yang kian semu
rindu kita satu, dalam hitungan waktu yang tak pernah kita tahu
rindu kita satu, satu-satunya yang tak pernah termakan waktu,
tak peduli aku dan kamu sudah tak lagi satu
from zero to hero
entah mengapa hal kecil dapat sekejap menjadi maha besar..
yang terlihat tak berharga menjelma menjadi maha sempurna..
semua yang nampaknya sia-sia berubah menjadi maha guna..
dan aku mulai belajar untuk menghargai semua yang ada..
tak peduli kecil, tak berharga dan nampak sia-sia..
untuk menjadi sepuluh tentu harus berawal pada pijakan bilangan 0..
0 yang tak punya nilai, tak berharga dan tak sempurna..
yang terlihat tak berharga menjelma menjadi maha sempurna..
semua yang nampaknya sia-sia berubah menjadi maha guna..
dan aku mulai belajar untuk menghargai semua yang ada..
tak peduli kecil, tak berharga dan nampak sia-sia..
untuk menjadi sepuluh tentu harus berawal pada pijakan bilangan 0..
0 yang tak punya nilai, tak berharga dan tak sempurna..
Langganan:
Postingan (Atom)