Tahu megapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari…”(Pram, Bumi Manusia, 1980)
Minggu, 26 Februari 2012
Lelah
di beranda, kududuk termangu menatap senja..
bersandar dibalik jendela, kamu yang sedang bermuram durja..
ada apa dengan wajahmu?
seperti baru saja dibasahi tetesan air mata?
peluhkah atau air mata kah?
entahlah..
ada apa dengan wajahmu?
seperti baru saja melakukan dosa?
dosa kah atau hanya khilafmu kah?
entahlah..
ada apa dengan matamu?
seperti baru saja menyimpan rahasia..
rahasia kah atau aib kah?
entahlah..
ada apa dengan matamu?
sepertinya ingin berbicara..
takut kah?
entahlah..
ada apa dengan bibirmu?
seperti ada bercak merah di atasnya..
darah kah atau bekas gincu kah?
entahlah..
entahlah..
ingin kukatakan sudahlah..
lelah aku melihatmu terus berulah..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar