Tahu megapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari…”(Pram, Bumi Manusia, 1980)
Jumat, 22 Februari 2013
malam bersama sahabat [part 2]
kau datang dengan tawa
memamerkan wajah bahagia
tapi hanya hampa yang mampu kutangkap dengan mata
“kau sedang tak benar-benar bahagia”
detik berlalu tanpa kata
hanya saling bertukar pandang saja
bercerita dengan cara kita
bungkammu pun bahasa yang bisa kuterka
dukamu, dukaku
diammu, diamku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar