Tahu megapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari…”(Pram, Bumi Manusia, 1980)
Jumat, 22 Februari 2013
malam bersama sahabat [part3]
bintang bersinar melebihi kapasitasnya
dan kita tengah tertawa seperti biasa
berlalu duka dan kembali tertawa
seperti biasa
ya biasa seperti kita
kita yang biasa bersama
dimana dan kemana
mengapa dan bagaimana
inilah kita yang ternyata masih tetap manusia
tatap mata sayumu mengatakan sesuatu
bahasa yang aku tak tahu
bahasa yang tak ingin kutahu
diam terpaku
bersandar di seberangku
pandangmu tak seperti sabtu lalu
ada yang tak kutahu
darimu dan dari diriku
langit abu-abu
desir angin berlalu
meja dan kursi tua dari kayu
kopi di cangkir biru
tak lupa kue kesukaanmu di piring ungu
5 menit berlalu
5 mili jarak wajahmu dan wajahku
lalu.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar